Unit Kegiatan Mahasiswa



Untuk Apa Ada UKM?





Sorak-sorak bergembira bergembira semua, siapa yang tak mengenal lagu ini yang mempunyai makna kegembiraan. Tepat sekali jika menjadi soundtrack perasaan mahasiswa kampus kita tercinta. Bangga, pastinya mendengar kabar jika dua bulan yang akan datang kompetisi 2 tahun sekali yang diadakan dilingkungan kampus PGRI Se-Indonesia akan digelar.Tidak heran jika banyak dari mereka yang ingin terlibat didalamnya,dengan menggali sebanyak-banyaknya informasi mengenai ajang ini. Dari bertanya kesesama teman,senior dikampus hingga dosen sekalipun jika mereka memang belum yakin.
PORSENASMA, kompetisi yang menjadi hajat terpopuler disetiap kompetisi lainnya. Siapa yang tak ingin menjadi salah satu pesertanya. Namun gosip-gosip seputar porsenasma kian memanas dan begitu cepat terdengar ditelinga. Bagi aktifis kampus tentunya bukan hal yang terdengar baru karena mereka pasti sudah mendengar karena kebanyakan dikampus jadi tak mungkin ketinggalan berita tentang kampus. Kompetisi antar mahasiswa yang bergelut dibidang olahraga dan seni tingkat nasional ini akan dilaksanakan di Palembang tapatnya di Universitas PGRI Palembang. Simpang siur mengenai atlet yang akan dikirim untuk mengharumkan almamater kampus sering menjadi berbincangan mahasiswa.
Perekrutan yang dianggap tak adil ini menjadi titik ukur,jika wadah kegiatan mahasiswa nonakademis tidak layak untuk dipertahankan lagi. Atlet kampus yang bisa dilihat dengan telanjang mata memang lebih mendominan anak olahraga, tapi bukan berarti anak teknik,anak sastra,anak hukum tak bisa jadi atlet. Banyaknya  mahasiswa yang mengeluh akibat tidak bisa berlaga dikompetisi besar ini misalnya. Karena mereka mengetahui jika mereka bukan dari jurusan olahraga. Jika kemampuan anak diluar jurusan olahraga mampu diatas anak jurusan olahraga mengapa tidak dimasukan kedalam kompetisi tersebut. Untuk apa mahasiswa diluar jurusan olahraga mengikuti kegiatan kampus dibidang olahraga jika pada akhirnya mereka tidak dipertandingkan saat ada kompetisi.
Masihkah diperlukan wadah untuk mahasiswa yang memang mempunyai hoby dan berbakat dibidang olahraga misalnya namun mereka diluar program studi PJKR,tetapi saat ajang bergengsi seperti ini tidak bisa diperlihatkan. Apa harus masuk jurusan olahraga jika mereka ingin jadi atlet kampus,mengharumkan pula nama kampus. Bertahun-tahun bergabung dengan kegiatan mahasiswa bidang olahraga tetapi baru kompetisi sekarang ini kebijakan yang diberlakukan tidak mengungsung keadilan. Lebih baik jika kegiatan mahasiswa bidang olahraga ditiadakan. Toh sekarang kampus sudah mempunyai atlet yang bisa diandalkan dari jurusan olahraga. Untuk apa ada Unit Kegiatan Mahasiswa bidang Olahraga?
Anak olahraga patut berbangga hati,karena mereka tak harus bersusah payah untuk melangkah mengikuti kompetisi ini. Asalkan mereka mau mendaftar pasti sudah lolos dan siap diterbangkan untuk menunjukan bakat mereka. Mengapa demikian? Iya sudah jelas jika mahasiswa jurusan olahraga setiap hari makanannya iya bola,lari,dan sebagainya. Kemampuan mereka tidak diragukan lagi jika mereka menjadi kontingen kampus Cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Jika mahasiswa diluar jurusan olahraga bergelut hanya dengan UKM  yang mereka ikuti itupun saat jadwal latihan tetapi mahasiswa olahraga hampir setiap hari mereka praktik dan bergelut dilapangan. Jadi tidak heran jika jurusan PJKR menyumbang peserta paling banyak.
Dengan menungsung anak olahraga menjadi wakil diajang bergengsi ini,diharapkan akan mengharumkan nama kampus kita,dan memberikan yang terbaik dibidang olahraga khususnya. Karena cabang olahraga seperti sepak bola,tenis meja, bulu tangkis, volly dan sebagainya sudah menjadi makanan sehari-hari anak olahraga.

Komentar

Postingan Populer