Wayang Kece Kekinian



                                       
Wayang Kece Kekinian

          Siapa yang tidak mengenal wayang,wayang salah satu budaya Indonesia.Mungkin kita para kaum muda tidak suka terhadap budaya kita salah satunya wayang.Namun baru kali ini wayang yang begitu kekinian yang mengikuti perkembangan jaman,wayang yang sudah kita ketahui seperti umumnya menggunakan gamelan,namun ini menggunakan alat musik modern.
            Yap..wayang yang didalangi oleh ki Jlitheng Suparman yang baru-baru ini digelar di Universitas PGRI Semarang berjudul “MAWAS DIRI MENAKAR BERANI!”.Kerangka  cerita anyar Wayang Kampung Sebelah yang baru beredar.Yang diiringi alat musik modern seperti djimbe,ansambel berisi perkusi,bass,saxophone,flute,gitar,dan kendang.Selain menampilkan pementasan yang unik,dengan kekhasan  musiknya,wayang kampung sebelah melakukan pertunjukan dengan gaya yang humoristetapi tetap mendidik bagi masyarakat yang menonton.Sehingga pertunjukan wayang kampung sebelah ini tidak terpaku sebagai tontonan untuk orang tua saja,melainkan untuk semua umur karena menghibur sekaligus juga mendidik.
Diawal cerita Babak Pemilu
Eyang Sidik Wacono memimpin perhitungan suara pilkades.Mendadak papan tulis untuk mencatat perhitungan suara hilang.Parjo selaku kepala keamanan ditanya tidak tahu. Begitu pula Sodrun ketika ditanya  malah salah persepsi merasa dituding sebagai biang hilangnya papan tulis.Namun sebenarnya papan tulis itu disimpan kembali oleh Suto Coro sebagai kepala rumah tangga kelurahan.
Parjo memberikan hasil perhitungan suara yang sudah dilakukan saat Eyang Sidik Wacono sibuk berurusan dengan papan tulis. Eyang Sidik lantas membacakan hasil perhitungan suara yang menempatkan  Somad sebagai pemenang pilkades. Somad diminta menandatangani berita cara penetapan pemenang,sambil secara tersamar Mbah Sidik meminta bonus upaya pemenangan kepada Somad.
Babak Rencana Protes
Pak klungsur salah seorang kontestan yang kalah mengumpulkan tim suksesnya.Pada pertemuan itu Pak Klungsur tak henti jatuh pingsan karena tak kuat menahan tekanan batin atas kekalahanya.Tim suksenya diminta memprovokasi  massa dengan isu bahwa kemenangan somad tidak sah karena penuh kecurangan.Somad juga melakukan black campaign atas dirinya.Selain itu tindakan money politik, salah satunya dalam bentuk serangan fajar.Mbah Modin siap mendesain gerakan massa yang diinginkan pak klungsur,dengan catatan  biaya tercukup

Babak Kerusuhan
Sederat artis berkiprah  diatas panggung menghibur penonton yang memadati acara  tasyakuran lurah Somad.Tiba-tiba jhony naik ke panggung ia berorasi mengecam dan memprotes kemenangan lurah Somad yang dianggap penuh kecurangan.Kamret yang mabuk terusik kesenangannya atas ulah jhony.Ia segera  naik ke atas panggung meminta jhony berhenti mengoceh,agar kemudian hiburan dangdut dilanjutkan.Jhony marah menuding kampret sebagai pendukung somad yang tidak terima atas protesnya.Memang nya pak klungsur dan kontestan yang lain itu orang yang bersih,tidak bermoney politik intinya jhony teriak-teriak itu hanya membela uang.Jhony yang merasa terdesak dalam perdebatan itu langsung menyerang kampret.Perkelahian keduanya memicu tawuran masal.
Babak  Mawas Diri
Karyo mendatangi pak gendut seorang anggota polisi,mbah modin,pak somad, dan parjo , para tokoh masyarakat yang tengah berada di lokasi kerusuhan memantau situasi.Pak Gendut didesak supaya segera bergerak meredam kerusuhan.Tidak semudah itu  menghentikan kekerasan mustahil tanpa cara tegas dan Keras. Memanya menghentikan kerusuhan cukup dengan pidato atau memohon-mohon.Polisi akan dihujat dan disalahkan oleh siapa saja karena menggunakan kekerasan.Karyo bingung,ia mendesak pak somad sebagai lurah yang baru harus bisa mengendalikan situasi.Pak Somad pun berkelahi ,karena ia pejabat baru maka belum menguasai medan.Ia perlu mempelajari situasi dan kondisi terlebih dahulu,berkoordinasi,baru bisa menentukan tindakan yang harus diambil.Karyo lantas berpaling ke Mbah Modin,sesepuh agama desa Bangunjiwo itu diminta meredam kerusuhan.Mbah Modin  berkilah,bahwa itu aspirasi mereka umat yang ingin menegakan kebenaran.Jadi dia tidak bisa menyetir umatnya yang bergerak karena mereka mengikuti kata hati membela kebenaran.Karyo sudah benar-benar tak habis piker.Di kerusuhan itu,rakyat saling berbenturan.Setiap saat nyawa mereka bisa melayang tanpa mau menunggu keputusan rapat perdebatan prosedur hukum.Demokrasi yang tidak mempermudah  penyelesaian masalah tapi justru memperumit penyelesaian masalah.Demokrasi di negeri ini sebatas mengajak orang melihat betapa  nikmatnya kekuasaan,bukan betapa beratnya kekuasaan.Mungkin bangsa ini sedang nyenyak bermimpi.Bermimpi berdemokrasi,bermimpi bernegara,bermimpi menjadi bangsa besar.Saatnya bangsa kita sadar.Kesadaran akan muncul ketika kita mau mawas diri.Jujur melihat kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita.Mawas diri sangat diperlukan agar muncul tekad dan keberanian melakukan perubahan.Berubah dari bangsa jongos menjadi bangsa  berdaulat.Berubah dari bangsa miskin menjadi bangsa sejahtera.Berubah dari bangsa hina menjadi bangsa bermartabat.Kalau seluruh elemen bangsa ini tidak siap melakukan perubahan besar dan mendasar,maka nasib Negara pun tidak mustahil segera bubar.

Komentar

Postingan Populer